Pages

Wednesday, May 26, 2010

Another Fairy Tale --Part 2--

Lupakan sejenak cerita mengenai duka sang Raja...
biarlah sang Raja termenung sendiri bersama doppingnya itu......
Sekarang inti cerita berpindah kepada kehidupan sang putri, yaitu Putri Ika.....
Hari minggu itu, ::jaman dahulu mengenal hari minggu ya?!:: sang putri berencana menemui Pangeran Ditrie adik dari kakaknya. Pangeran Ditrie adalah calon raja setelah kakaknya Sudibyo. Sekarang Pangeran Ditrie hidup di daerah pinggiran kerajaan Maticha, sendiri tanpa ditemani orang lain. Oleh karena itu, Putri Ika sering mengunjungi pamannya yang malang itu. Walaupun seorang pangeran, dia hidup bersahaja tanpa menampakkan kemewahan sedikitpun. Biaya hidupnya memang tetap ditanggung oleh kerajaan, karena memang tetap anggota keluarga kerajaan.


Perjalanan dari ibukota menuju ke rumah pangeran Ditrie memang jauh. Sehingga diperlukan perjalanan sehari semalam menggunakan kereta kuda. Ditemani oleh Steven dan Valent, dua orang penjaga kerajaan yang bertugas khusus untuk menjaga Putri Ika, serta dua orang sahabat karipnya Sendy dan Hokky, Putri Ika berangkat untuk menjenguk pangerannya yang tercinta. Selama perjalanannya tentu saja Putri Ika tidak diam saja, banyak sekali yang mereka lakukan. Mulai dari berkaraoke di kereta kuda mereka. Kemudian shopping di mall untuk membelikan oleh-oleh pangeran Ditrie. Tak lupa pula mereka ngrumpi dan ngegossip seputar kehidupan, teman-teman, bahkan orang tua mereka. ::Memangnya settingnya jaman kapan seeh nich?!:: Namanya juga segerombolan anak muda, pasti mereka mencari hal yang paling nyaman untuk mereka lakukan tanpa mengetahui cobaan apa yang telah menghadang mereka dalam perjalanan mereka.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari kejauhan, sang penyihir jahat mengamati gerak-gerik dan tingkah laku Putri Ika dan teman-temannya tersebut. Siapa seeh tokoh antagonis utama yang nggak pernah nggangguin tokoh protagonis utamanya? Nggak ada khan?! Oleh karena itu, sang penyihir jahat ini berusaha memberikan sedikit masalah kepada Putri Ika dan kawan-kawannya. Sambil komat-kamit membaca buku dengan bahas yang kurang dapat dinalar menggunakan akal sehat, orang aneh ini memulia ritual sihirnya untuk mencelakai Putri Ika. Dengan memasukkan berbagai bahan ramuan dalam tungku pembakarannya, dia membuat ramuan, entah untuk apa, yang kemudian dari ramuan tersebut muncullah suatu gumpalan asap hitam. Asap tersebut kemudian terbang entah ke mana. Melihat apa yang dilakukannya berhasil, sang penyihir jahat tertawa dengan sangat nyaring hingga seluruh kecoak, tikus, cicak, tokek, dan binatang lain sejenisnya yang bersarang dirumahnya harus menutup telinga mereka sampai akhirnya sang penyihir tersebut tersedak dan terbatuk-batuk. Lupakan sajalah pemeran antagonis yang aneh itu, Bagaimanakah nasip Putri Ika selanjutnya?

To be Continued.....

0 comments:

Post a Comment