Pages

Thursday, June 10, 2010

[Merancau] About White Canvas Side Story

Bagaimana menurut anda mengenai side story "Another Fairy Tale" yang bertajuk "White Canvas" itu? Bagus atau tidak?

Saat ini saya mencapai apa yang dinamakannya titik kebosanan dalam menulis kisah mengenai "Putri Ika" tersebut. Benar-benar suatu hal yang harus dihindari oleh penulis suatu cerita bersambung. Saya tidak tahu apakah cerita saya dibaca banyak orang ataupun hanya teman-teman dekat saya saja. Tetapi menulis cerita dongen g yang kata banyak orang nggak jelas ini adalah salah satu langkah saya mengungkapkan ekspresii diri saya...
Hahaha, ngomongnya nggak banget kelihatannya.

Another Fairy Tale : Side Story --White Canvas-- Part 3

Hari berikutnya serangan dari pasukan Highlandia benar-benar telah berhenti. Tidak ada lagi lemparan ketapel raksasa ke arah benteng Rinse, tidak ada lagi suara ledakan meriam yang memuntahkan bola beton, dan keadaan menjadi cukup sepi. Pangeran Sudibyo memerintahkan seluruh pasukannya untuk tetap siaga walaupun dalam keadaan tersebut. Bisa saja mereka diserang oeh pasukan Highlandia di saat lengah tersebut.

Di sisi lain, perjalanan cinta Pangeran Ditri juga tengah sampai pada titik puncaknya. Siang ini ia akan mendapatkan jawaban atas pernyataanya kemarin. Ia sungguh sangat menantikan jawaban dari wanita yang bahkan baru ia kenal satu hari. Wanita tersebut sungguh sangat misterius di mata pangeran muda tersebut. Aura kecantikan yang terpancar darinya sangat berbeda dibandingkan dengan wanita-wanita cantik lain yang telah ia kenal. Banyak wanita yang ia kenal menginginkan menjadi pasangannya haya dikarenakan kekayaan keluarganya. Wanita-wanita yang mampunyai mata hanya untuk memandang emas dan perhiasaan, dan juga pikiran yang hanya digunakan hanya untuk memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya. Seth begitu berbeda di mata Pangeran Ditrie, ia terlihat begitu sederhana. Ia tidak silau akan kedudukan dan juga kekayaan yang tampak dari luar dirinya. Walaupun ia seoarang janda, tetapi Pangeran Ditrie tetap mencintai apa adanya ia.

Another Fairy Tale : Side Story --White Canvas-- Part 2

Seminggu telah berlalu semenjak dimulainya penyerangan Kerajaan Highlandia ke Kerajaan Mathica. Perang yang terjadi di perbatasan tersebut mulai reda dengan berkurangnya intensitas serangan artileri pasukan Highlandia ke benteng pertahanan pasukan Mathica. Pangeran Sudibyo tetap memerintahkan seluruh pasukan untuk bersiap-siaga di benteng karena belum ada tanda-tanda serangan tersebut akan berakhir. Bisa saja berkurangnya intensitas serangan tersebut disebabkan oleh penghimpunan pasukan untuk serangan yang lebih besar lagi. Berbarengan dengan saat itu pula, perasaan Pangeran Ditrie malah selalu terusik dengan keberadaan wanita misterius yang tinggal di Kota Tarra tersebut.

Another Fairy Tale : Side Story --White Canvas-- Part 1

Dua puluh tahun yang lalu di kerajaan Mathica, Saat-saat di mana kerajaan tersebut masih dipimpin oleh Raja Sudibyo I. Di perbatasan Kerajaan Mathica dan Kerajaan Highlandia berkecamuk perang yang sangat besar. Perebutan wilayah pegunungan Andrest merupakan sebab-musebab dari pecahnya perang tersebut. Kerajaan Highlandia menginginkan pegunungan Andrest yang disinyalir memiliki tambang yang cukup besar. Sehingga, mereka mulai menyerang daerah perbatasan tersebut. Saat itu, pasukan penjaga perbatasan dipimpin oleh Pangeran Arif Sudibyo dan dibantu oleh Pangeran Ditrie adiknya. Bisa dibilang kedua kepala pasukan tersebut memiliki umur yang cukup muda tapi kemampuan keduanya dalam memimpin pasukan perang tidak dapat diragukan lagi. Selain itu, keduanya merupakan petarung yang tangguh dan dapat menghadapi 50 pasukan sendirian.

Monday, June 7, 2010

Grafologi

Setelah dilakukannya acara ngasisteni sore hari tadi, saya bersama asisten lain dan juga beserta Bu Pur ::dosen saya yang paling ditakuti oleh mahasiswa Matematika FMIPA UNS:: berbincang-bincang mengenai Grafologi. Setelah saya googling sebentar inilah yang saya peroleh....

Grafologi adalah ilmu yang mempelajari karakter seseorang dengan cara menganalisa tulisan tangannya, buku pertama tentang grafologi ditulis oleh Camillo Baldi, seorang dokter asal Itali pada tahun 1622. Tahun 1872, Jean Michon menerbitkan bukunya yang menjadi buku pokok grafologi pada saat itu. Tak lama kemudian, universitas universitas di Eropa mulai memberi gelar Ph.D. atau Master di bidang ini.
Ada dua metode untuk menilai karakter dan kepribadian lewat ilmu ini, yaitu teknik Jerman dan teknik Perancis. Metode Jerman dengan cara melihat secara keseluruhan tulisan seseorang. Sedangkan pada teknik Perancis cenderung menganalisa per huruf lalu digabungkan. Seorang pemula biasanya mempelajari teknik Perancis terlebih dahulu.
Menurut riset, keakuratan analisa grafologi mencapai 80-90%.
Beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang:

Sunday, June 6, 2010

Another Fairy Tale --part 11--

Michelin hampir saja menjatuhkan minuman yang sedang ia pegang saat itu dikarenakan begitu terkejutnya ia dengan siapa yang tiba-tiba duduk di depannya itu. Orang tersebut menebak minuman yang sedang Michelin pegang dan mengatakan bahwa hampir tidak ada yang berubah pada diri Michelin. Semuanya masih tetap seperti dulu, hanya statusnya saja sekarang sudah menjadi seorang Ratu. Michelin belum dapat berkata apa-apa. Mulutnya seperti terkunci saat melihat wajah orang yang duduk di hadapannya itu. Orang itu kemudian berkata kembali bahwa ia akan membuat Michelin kembali kepadanya, apapun yang terjadi, bagaimanapun caranya. Kemudian, orang tersebut berdiri, dan berbisik pada Michelin bahwa hari ini anaknya akan pulang hari ini dan mengingatkan untuk selalu menjaga putrinya tersebut, karena putrinya tersebut adalah kunci dari seluruh rencananya. Setelah itu, ia berjalan pergi meninggalkan Micheln sendiri lagi. Setelah beberapa saat, Michelin tersadar kemudian ia berdiri dan meneriakkan nama orang itu, "Banjar!". Penyihir jahat tersebut melambaikan tangannya dan menghilang bersama dengan angin yang berhembus.

[Photo] @Balekambang

Hari sabtu kemaren, saya diajak beberapa temen ::tepatnya dua, yaitu Putri Ika sama temennya Hokki:: untuk pergi melihat NIX --Pameran Komputer-- di ::sebut merk nggak ya?! sebut aja dech:: Diamond Convention Center Solo. Rencana hunting mouse doank... tapi akhirnya saya malahan dapet MP3... hahahaha, saya mudah tergoda dengan barang murah, tapi saya nggak muraha koq... Gimana nggak tergoda, MP3 2GB koq cuman IDR 125k. Yach, alhasil setelah saya beli, kwitansi pembeliannya kelupaan, dan yang saya peroleh, MP3nya nggak nge-Bass sama sekali, bikin telinga agak gimana gitu... Sorry, lupa nggak tak photo... besok aja ya?!

Saturday, June 5, 2010

Another Fairy Tale 10 Part Anniversary...

Tidak terasa, "Another Fairy Tale" sudah sampai bagian kesepuluh. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pembacanya yang tentu saja tidak dapat saya sebutkan satu-persatu di sini. Kemudian, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman saya yang dengan lancangnya saya pake nama-nama mereka sebagai tokoh dalam dongeng rct saya ini. hihihihi....

Sampai saat ini sebenarnya tidak banyak kendala saya dalam menulis dongeng rct ini. Jika terpikirkan idenya langsung tulis begitu... Mungkin hal yang paling sulit adalah menentukan cast Pangeran yang akan membantu Putri Ika tersebut nantinya. hahahaha,...

Sebenarnya saya ingin sekali membuat ringkasan singkat mengenai pengenalan tokohtokoh dalam dongeng tersebut, disertai dengan gambar-gambarnya... Apa dibuat saja ya?!

Yach, kalo saya sedang bersemangat, mungkin akan saya buatkan pengenalan tokohnya....
Ditunggu saja....

Eh. iya, sampai lupa... jika anda semua senang dengan dongeng saya, mohon komentar dan kritiknya ya. Agar cara penulisan saya lebih baik tentunya....

Friday, June 4, 2010

Another Fairy Tale --Part 10--

Putri Ika agak kecewa karena usaha mempersiapkan tempat yang nyaman untuk Banjar akhirnya sia-sia belaka. Ia dan Paman Ditrie akhirnya makan bersama seperti biasanya. Sudah tiga hari ini Putri Ika selalu memakan masakan ikan untuk makan malamnya. Tampaknya ia sudah mulai bosan dan mulai kangen dengan kamarnya. Tentu saja paman Ditrie tau tentang apa yang sedang dirasakan keponakannya tersebut. Paman Ditrie selalu menyelesaikan makannya dengan kecepatan yang luar biasa, sampai-sampai makanan Putri Ika belum menghabiskan setengahnya. Setelah menyelesaikan makannya, Paman Ditrie berdiri dan mengakatak kalau besok ia akan mengantarkan Putri Ika pulang ke Istana Satkingham.Tentu saja sang putri sangat senang dengan kata-kata pamannya tersebut. Ia dengan cepat menyelesaikan makannya dan segera melakukan cuci piring terakhirnya.

Thursday, June 3, 2010

Another Fairy Tale --part 9--

Esoknya, Raja LinkLekker menggedor-gedor pintu kamarnya dan berteriak siapa yang telah mengunci kamarnya. Sayang, karena kamar sang raja dan pangeran adalah kamar yang cukup kedap suara, hanya sang pangeran yang mungkin mendengar teriakan Raja LinkLekker. Sang Pangeran terbangun dan ingat bahwa ia membawa kunci kamar ayahnya. Kontan seketika ia langsung berlari turun dari tempat tidur dan bergegas membukakan pintu ayahnya. Dengan tetap tanpa busana, sang ayah menjewer anaknya dan menyeretnya masuk. Biasanya memang sang raja bangun lebih siang daripada hari itu, sehingga sang pangeran dapat membuka kunci pintu ayahnya tanpa diketahui ayahnya. Raja LinkLekker cukup geram dengan apa yang dilakukan anaknya itu. Semalaman menghilang tanpa memberi tahu bahkan kemudian mengunci puntu kamar ayahnya sendiri. Sebenarnya ia hampir saja memperbolehkan anaknya untuk menetap di Mathica, tetapi akibat kelakuannya hari itu ia mengubah pikirannya dan mengajak anaknya pulang. Keingingan sang pangeran untuk bersekolah di Magus pupus sudah. Karena jika sang ayah telah memutuskan sesuatu, maka keputusan itu tidak dapat diganggu oleh siapapun, kecuali ibunya. Karena sang ibu telah tiada, sudah tidak ada kesempatan untuk mengubah keputusan ayahnya. Setelah sarapan, pagi itu ia meninggalkan kota L'capitol dengan rasa yang sangat berat. Tapi apa boleh buat, ia tetap ingin berbakti kepada sang ayah bagaimanapun caranya.

Another Fairy Tale --part 8--

Jauh di utara kerajaan Mathica dan Highlandia, seorang yang tinggi kurus tengah berjalan di pegunungan North Winter dengan tenangnya. Dengan berbekal mantel hitam bermotifkan mantera sihir dengan bulu-bulu disampingnya orang tersebut mendaki sedikit demi sedikit salah satu puncak dari pegunungan yang bersalju tersebut. Saat itu badai salju tengah menghantam dengan kerasnya tetapi entah kenapa orang tersebut tetap tenang-tenang saja dan berjalan dengan santainya. Memang tidak ada orang lain selain penyihir jahat Banjar yang dapat berjalan dengan santainya di tengah badai salju yang dasyat tersebut.

Wednesday, June 2, 2010

Another Fairy Tale --part 7--

Pesan burung merpati yang dikirim Pangeran Ditrie telah sampai ke tangan sang raja beberapa hari yang lalu. Segala apa yang telah terjadi serasa seperti mimpi saja. Semua orang telah kembai ke rutinitasnya masing-masing. Sang dua penjaga tetap berlatih mengasah kemampuan mereka demi menjaga sang putri. Sendy kembali membantu orang tuanya untuk menjual buah-buah segar di pasar ibu kota Maticha. Sedangkan Hokki kembali menjalani kehidupannya belajar di sekolah kenegaraan. Sedangkan Putri Ika menetap untuk sementara di rumah adik ayahnya di pinggiran Kerajaan Maticha. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Pangeran Ditrie.

Hari itu raja berusaha menenangkan pikirannya yang sedang berkecamuk. Walaupun putrinya bersama kakanya yang dapat dipercaya, ia tetap khawatir tentang keadaan anak semata wayangnya itu. Padahal hari ini pula akan ada kunjungan dari kerajaan tetangga, Highlandia. Sudah setahun lamanya Mathica mengadakan perjanjian damai dengan Highlandia. Tahun lalu memang sempat meletus perang antara Kerajaan Maticha dan Highlandia. Hal itu disebabkan karena Highlandia berusaha merebut pegunungan Andress yang sekarang ditinggali oleh Pangeran Ditrie.

Tuesday, June 1, 2010

Another Fairy Tale --part 6--

Akhirnya Putri Ika bangun dari pungsannya. Saat bangun, sang putri telah berada di atas ranjang yang empuk dengan selimutnya yang tebal. Di ruangan yang ia rasa sudah familiar, Putri Ika mulai merangkai kembali ingatan mengenai apa yang telah dia lakukan sehingga ia sampai tidur di ranjang ini. Sayang, sekeras apapun ia berusaha mengingat apa yang terjadi yang terjadi hanyalah muncul rasa sakit yang amat sangat di kepalanya. Pada akhirnya, ia menyerah dan kembali menenggelamkan kepalanya di dalam selimut yang hangat itu.

Di luar kamar Putri Ika, Steven, Valent, Sendy, dan Hokki berkumpul bersama Pangeran Ditrie menunggu kesadaran sang putri. Sembari menunggu kesadaran sang putri, Pangeran Ditrie sedikir menjelaskan bagaimana keadaan sebenarnya Putri Ika. Putri Ika terkena sihir halusinasi yang telah dikirimkan oleh penyihir jahat Banjar. Beruntung sang putri telah dilindungi oleh sihir pelindung dari penyihir kerajaan Shanty yang menyebabkan sihir tersebut menjadi tidak begitu fatal dan mudah untuk dimurnikan. Padahal, biasanya jika Putri Ika bepergian, ayahnya Raja Sudibyo II pasti akan memberikannya pelindung terhadap sihir penyihir jahat tersebut. Sehingga, Pangeran Ditrie beranggapan bahwa kali ini Putri Ika telah bepergian tanpa mendapatkan ijin dari ayah beliau. Setelah mendengar penjelasan sang pangeran, kontan anak-anak muda tersebut kaget dengan kelakuan yang telah dilakukan Putri Ika. Walaupun mereka ingin memebela sang putri, mereka masih bingung dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.

Another Fairy Tale --part 5--

Putri Ika mulai mencari pamannya itu takut-takut kalau terjadi apa-apa pada dia. Tentu saja dengan ditemani oleh Sendy dan Hokki, karena Putri Ika adalah orang yang bisa dibilang orang yang kurang berani dengan hal-hal berbau mistis. Putri Ika memanggil-manggi nama pamannya di rumah pamannya yang berukurang cukup besar tersebut. Tidak ada yang menjawab, yang ada hanyalah gema suara Putri Ika sendiri. Sendy dan Hokki mulai takut dengan keadaan tersebut dan ingin meminta Steven dan Valent untuk masuk saja. Mereka berdua masih di luar dikarenakan perdebatan yang aneh mengenai di mana tempat yang baik untuk menyimpan kereta kuda mereka.

Setelah cukup lama tidak ada jawaban yang jelas dari sang paman, Putri Ika berinisiatif untuk mencari pamannya di kamarnya. Dengan takut-takut dia berdoa agar pamannya tersebut berada di kamarnya. Dibukanya pintu kamar dengan gantungan bunga krisan di depannya. Karena tidak ingin mengganggu, Putri Ika masuk sendiri ke kamar tersebut, sedangkan Sendy dan Hokki menunggu di luar pintu.